Jumat, 04 Juni 2010

Selayang pandang BMT Sumber Ayu


Pengertian BMT

BMT (Baitul Maal wat Tamwil) atau padanan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang diopersikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.

Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi :

1. Baitut Tamwil (Bait = rumah, at-Tamwil = Pengembangan harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonominya.

2. Baitul Maal (Bait = rumah, Maal = harta) menerima titipan dana zakat, infaq & shodaqoh serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Pemberian nama “Sumber Ayu” untuk BMT ini, merupakan singkatan, yaitu : SUMBER berasal dari : SUMbangan BERsama, sedangkan AYU berasal dari Alumni Lulusan ‘85 SMAN IndramaYU.

Visi, Misi, Tujuan & Usaha BMT “Sumber Ayu”

Visi

Mewujudkan kualitas masyarakat di Indramayu dengan selamat, damai dan sejahtera dengan mengembangkan lembaga dan usaha BMT dan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalah) yang maju, berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian.

Misi

Mengembangkan BMT dan POKUSMA di lingkungan Kabupaten Indramayu dengan cara :
• Melibatkan sebanyak mungkin alumni SMANiM’85 sebagai motor penggeraknya
• Mengusahakan sebanyak mungkin penyaluran pendanaan dan manfaatnya bagi segenap masyarakat Indramayu, khususnya keluarga SMANiM’85.
• Melakukan praktek bisnis keuangan mikro dengan amanah, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berdasarkan syariat Islam.
• Melakukan pengelolaan titipan Zakat, Infaq dan shodaqoah , serta menyalurkannya sesuai dengan syariah.

Tujuan

BMT “Sumber Ayu” didirikan dengan tujuan mewujudkan :

• Cita-cita bersama keluarga besar SMANiM’85 untuk memberikan makna kepada masyarakat Indramayu dan sekitarnya, khususnya bagi keluarga besar SMANiM’85 sendiri.
• Masyarakat Indramayu yang maju secara ekonomi, terbebas dari jeratan rentenir dan meningkatkan kesadaran menabung dan berusaha secara mandiri.
• Penurunan pengangguran angkatan produktif di Kab.Indramayu secara signifikan dengan menyediakan lapangan usaha baru yang produktif.

Usaha-usaha

Untuk melaksanakan visi, misi dan tujuan BMT, maka BMT “Sumber Ayu” melakukan usaha-usaha :
1. Mengembangkan kegiatan simpan pinjam dengan prinsip bagi hasil/syariah.
2. Mengembangkan lembaga dan bisnis kelompok usaha muamalah (POKUSMA) yaitu kelompok simpan pinjam yang khas binaan BMT.
3. Jika BMT telah berkembang cukup mapan, memprekarsai pengembangan badan usaha sektor riil (BUSRIL) dari pokusma-pokusma sebagai badan usaha pendamping menggerakkan ekonomi riil rakyat kecil di wilayah kerja BMT tersebut yang manajemennya terpisah sama sekali dari BMT.
4. Mengembangkan jaringan kerja dan jaringan bisnis BMT dan badan usaha sektor riil (BUSRIL) mitranya, sehingga menjadi “barisan semut” yang tangguh dan mampu mendongkrak kekuatan ekonomi bangsa Indonesia.

Prinsip Operasional BMT “Sumber Ayu”
Prinsip operasional BMT “Sumber Ayu” didirikan diatas 3 pilar utama, yaitu :
1. PERTUMBUHAN (Growth)
2. PROFESIONALITAS (Professionality)
3. PRINSIP ISLAMIYAH


Ketiga prinsip operasional ini secara sistematik, terstruktur dan terukur meliputi aspek-aspek kehandalan organisasi, kemampuan manajemen dan kemapanan infrastruktur. Berikut adalah penjelasan terhadap ke-3 Prinsip operasional BMT “Sumber Ayu” :

A. PERTUMBUHAN

a. Tumbuh dari komunitas masyarakat sendiri dengan dukungan tokoh-tokoh Alumni SMANiM85, tokoh masyarakat, orang-orang berada (aghina) dan Kelompok Usaha Muamalah (POKUSMA) yang ada di Indramayu.

b. Modal awal (antara Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000) dikumpulkan dari para pendiri dan /atau POKUSMA dalam bentuk Simpanan Pokok dan Simpanan Pokok Khusus.

c. Jumlah pendiri minimum 20, idealnya paling banyak 30 orang.

d. Landasan sebaran keanggotaan yang kuat, sehingga BMT “Sumber Ayu” tidak dikuasai oleh perseorangan dalam jangka panjang.

e. BMT “Sumber Ayu” adalah lembaga bisnis, membuat keuntungan (profit oriented), tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk membela kaum yang lemah dalam hal penanggulangan kemiskinan, oleh karenanya BMT “Sumber Ayu” juga mengelola dana Maal.

B. PROFESIONALITAS

a. Manajemen yang profesional, bekerja penuh waktu, pendidikan S-1 minimal D-3
, mendapat pelatihan manajemen BMT oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) selama 2 minggu efektif, memiliki komitmen kerja penuh waktu, penuh hati dan perasaannya untuk mengembangkan bisnis dan lembaga BMT “Sumber Ayu”.

b. Mengembangkan budaya proaktif (menjemput bola) dalam mengembangkan bisnis, dan aktif membaur di masyarakat.

c. Mengelola BMT “Sumber Ayu” secara profesional dengan landasan sifat-sifat mulia yang meneladani Rosulullah SAW : Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah, Istiqomah dan Sabar (STAFIS).

d. Bekerja berdasarkan sistem dan prosedur yang baik, benar dan berstandar : SOP yang memadai, serta sistem akuntansi yang memadai dan akuntabel.

e. Manajemen mampu melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif.

f. Mengedepankan akuntabilitas, dan transparansi dalam pelaporan.

g. Berusaha secara terus menerus memperbaiki pelayanan kepada pelanggan menuju konsep Quantum Servis Excellence© (Loncatan pelayanan prima)/QSE©.

h. Bersedia mengikat kerjasama dengan pihak luar yang kompeten, misalnya dengan PINBUK untuk menerima jasa manajemen & teknologi informasi (termasuk on-line system) dan bersedia membayarnya secara cicilan.

C. PRINSIP ISLAMIYAH

a. Menerapkan cit-cita dan nilai-nilai Isalam (salaam : keselamatan berkeadilan, kedamaian dan kesejahteraan) dalam kehidupan ekonomi masyarakat banyak.

b. Akad yang jelas.

c. Rumusan penghargaan dan sanksi yang jelas dan penerapannya juga tegas/lugas.

d. Keberpihakan kepada yang lemah

e. Program Pengajian/penguatan Ruhiyah yang teratur dan berkala secara berkelanjutan sebagai bagian dari program tazkiah

Cara Kerja BMT “Sumber Ayu”

Cara kerja BMT “Sumber Ayu” dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. BMT “Sumber Ayu” adalah lembaga keuangan mikro syariah dalam melakukan fungsinya sebagai lembagai keuangan yang profit oriented, maka HARUS dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu Para Pendiri (komisaris BMT), Anggota Penyimpan dan Anggota Peminjam.

2. Pengurus/pengelola BMT adalah tenaga profesional yang oleh karenanya mereka akan dibayar sesuai dengan kontrak kerja, jadi statusnya sebagai pegawai BMT. Jika tidak ada ketentuan lain yang disepakati, maka seluruh pengelola/pengurus hanya menerima gaji sebagai karyawan dengan segala hak dan kewajibannya yang melekat.

3. BMT “Sumber Ayu” akan mendapatkan masukan keuangan dari 3 (tiga) sumber dana, yaitu :
a. Dana dari Pendiri/pemrakarsa (merupakan modal awal) yang disetorkan pada saat sebelum BMT didirikan.
b. Dana dari Anggota Penyimpan yang disetorkan sebagai dana simpanan/tabungan.
c. Dana dari Anggota Peminjam, yang merupakan dana “Bagi hasil” dari keuntungan usaha Anggota Peminjam.

4. BMT “Sumber Ayu” akan memenuhi kewajiban pembayarannya kepada 3 (tiga) pihak yaitu :
a. Pembayaran SHU (Sisa Hasil Usaha) kepada setiap Anggota Pendiri/Pemrakarsa yang dibayarkan setiap awal tahun berikutnya (maksimal 2 bulan setelah tutup buku tahun berjalan).
b. Pembayaran Bagi Hasil kepada para Anggota Peminjam, dibayarkan setiap bulan.
c. Pembayaran pinjaman kepada Anggota Peminjam sesuai dengan permohonan pinjaman Anggota dengan mempertimbangan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kelayakan usaha.

5. Dengan demikian titik kritis dari mekanisme kerja BMT “Sumber Ayu’ ini terletak pada bagaimana menarik sebanyak mungkin ANGGOTA PENYIMPAN dan sebanyak mungkin memberikan dana pinjaman kepada ANGGOTA PEMINJAM (dalam hal ini adalah usaha mikro dan kecil di sekitar Indramayu).
disiapkan oleh Adhe R. Saptadjie-Cileungsi BOGOR

TATA CARA PENDIRIAN BMT "SUMBER AYU"

Bab 1. PENDAHULUAN

Pengertian BMT

BMT (Baitul Maal wat Tamwil) atau padanan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang diopersikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.

Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi :

1. Baitut Tamwil (Bait = rumah, at-Tamwil = Pengembangan harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonominya.

2. Baitul Maal (Bait = rumah, Maal = harta) menerima titipan dana zakat, infaq & shodaqoh serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
Pemberian nama “Sumber Ayu” untuk BMT ini, merupakan singkatan, yaitu : SUMBER berasal dari : SUMbangan BERsama, sedangkan AYU berasal dari Alumni Lulusan ‘85 SMAN IndramaYU.

Visi, Misi, Tujuan & Usaha BMT “Sumber Ayu”

Visi

Mewujudkan kualitas masyarakat di Indramayu dengan selamat, damai dan sejahtera dengan mengembangkan lembaga dan usaha BMT dan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalah) yang maju, berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian.

Misi

Mengembangkan BMT dan POKUSMA di lingkungan Kabupaten Indramayu dengan cara :
• Melibatkan sebanyak mungkin alumni SMANiM’85 sebagai motor penggeraknya
• Mengusahakan sebanyak mungkin penyaluran pendanaan dan manfaatnya bagi
segenap masyarakat Indramayu, khususnya keluarga SMANiM’85.
• Melakukan praktek bisnis keuangan mikro dengan amanah, terpercaya, aman,
nyaman, transparan dan berdasarkan syariat Islam.
• Melakukan pengelolaan titipan Zakat, Infaq dan shodaqoah , serta
menyalurkannya sesuai dengan syariah.

Tujuan

BMT “Sumber Ayu” didirikan dengan tujuan mewujudkan :
• Cita-cita bersama keluarga besar SMANiM’85 untuk memberikan makna kepada
masyarakat Indramayu dan sekitarnya, khususnya bagi keluarga besar SMANiM’85 sendiri.
• Masyarakat Indramayu yang maju secara ekonomi, terbebas dari jeratan
rentenir dan meningkatkan kesadaran menabung dan berusaha secara mandiri.
• Penurunan pengangguran angkatan produktif di Kab.Indramayu secara
signifikan dengan menyediakan lapangan usaha baru yang produktif.

Usaha-usaha

Untuk melaksanakan visi, misi dan tujuan BMT, maka BMT “Sumber Ayu” melakukan usaha-usaha :
1. Mengembangkan kegiatan simpan pinjam dengan prinsip bagi hasil/syariah.
2. Mengembangkan lembaga dan bisnis kelompok usaha muamalah (POKUSMA) yaitu
kelompok simpan pinjam yang khas binaan BMT.
3. Jika BMT telah berkembang cukup mapan, memprekarsai pengembangan badan usaha
sektor riil (BUSRIL) dari pokusma-pokusma sebagai badan usaha pendamping
menggerakkan ekonomi riil rakyat kecil di wilayah kerja BMT tersebut yang
manajemennya terpisah sama sekali dari BMT.
4. Mengembangkan jaringan kerja dan jaringan bisnis BMT dan badan usaha sektor
riil (BUSRIL) mitranya, sehingga menjadi “barisan semut” yang tangguh dan
mampu mendongkrak kekuatan ekonomi bangsa Indonesia.

Prinsip Operasional BMT “Sumber Ayu”

Prinsip operasional BMT “Sumber Ayu” didirikan diatas 3 pilar utama, yaitu :

1. PERTUMBUHAN (Growth)
2. PROFESIONALITAS (Professionality)
3. PRINSIP ISLAMIYAH

Ketiga prinsip operasional ini secara sistematik, terstruktur dan terukur meliputi aspek-aspek kehandalan organisasi, kemampuan manajemen dan kemapanan infrastruktur. Berikut adalah penjelasan terhadap ke-3 Prinsip operasional BMT “Sumber Ayu” :

A. PERTUMBUHAN

a. Tumbuh dari komunitas masyarakat sendiri dengan dukungan tokoh-tokoh Alumni
SMANiM85, tokoh masyarakat, orang-orang berada (aghina) dan Kelompok Usaha
Muamalah (POKUSMA) yang ada di Indramayu.
b. Modal awal (antara Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000) dikumpulkan dari para
pendiri dan /atau POKUSMA dalam bentuk Simpanan Pokok dan Simpanan Pokok
Khusus.
c. Jumlah pendiri minimum 20, idealnya paling banyak 30 orang.
d. Landasan sebaran keanggotaan yang kuat, sehingga BMT “Sumber Ayu” tidak
dikuasai oleh perseorangan dalam jangka panjang.
e. BMT “Sumber Ayu” adalah lembaga bisnis, membuat keuntungan (profit
oriented), tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk membela kaum yang
lemah dalam hal penanggulangan kemiskinan, oleh karenanya BMT “Sumber Ayu”
juga mengelola dana Maal.

B. PROFESIONALITAS

a. Manajemen yang profesional, bekerja penuh waktu, pendidikan S-1 minimal D-3
, mendapat pelatihan manajemen BMT oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil) selama 2 minggu efektif, memiliki komitmen kerja penuh waktu,
penuh hati dan perasaannya untuk mengembangkan bisnis dan lembaga
BMT “Sumber Ayu”.
b. Mengembangkan budaya proaktif (menjemput bola) dalam mengembangkan bisnis,
dan aktif membaur di masyarakat.
c. Mengelola BMT “Sumber Ayu” secara profesional dengan landasan sifat-sifat
mulia yang meneladani Rosulullah SAW : Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah,
Istiqomah dan Sabar (STAFIS).
d. Bekerja berdasarkan sistem dan prosedur yang baik, benar dan berstandar :
SOP yang memadai, serta sistem akuntansi yang memadai dan akuntabel.
e. Manajemen mampu melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif.
f. Mengedepankan akuntabilitas, dan transparansi dalam pelaporan.
g. Berusaha secara terus menerus memperbaiki pelayanan kepada pelanggan menuju
konsep Quantum Servis Excellence© (Loncatan pelayanan prima)/QSE©.
h. Bersedia mengikat kerjasama dengan pihak luar yang kompeten, misalnya dengan
PINBUK untuk menerima jasa manajemen & teknologi informasi (termasuk on-line
system) dan bersedia membayarnya secara cicilan.

C. PRINSIP ISLAMIYAH

a. Menerapkan cita-cita dan nilai-nilai Islam (salaam : keselamatan
berkeadilan, kedamaian dan kesejahteraan) dalam kehidupan ekonomi
masyarakat banyak.
b. Akad yang jelas.
c. Rumusan penghargaan dan sanksi yang jelas dan penerapannya juga tegas/lugas.
d. Keberpihakan kepada yang lemah
e. Program Pengajian/penguatan Ruhiyah yang teratur dan berkala secara
berkelanjutan sebagai bagian dari program tazkiah

Cara Kerja BMT “Sumber Ayu”

Cara kerja BMT “Sumber Ayu” dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. BMT “Sumber Ayu” adalah lembaga keuangan mikro syariah dalam melakukan fungsinya sebagai lembagai keuangan yang profit oriented, maka HARUS dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu Para Pendiri (komisaris BMT), Anggota Penyimpan dan Anggota Peminjam.

2. Pengurus/pengelola BMT adalah tenaga profesional yang oleh karenanya mereka akan dibayar sesuai dengan kontrak kerja, jadi statusnya sebagai pegawai BMT. Jika tidak ada ketentuan lain yang disepakati, maka seluruh pengelola/pengurus hanya menerima gaji sebagai karyawan dengan segala hak dan kewajibannya yang melekat.

3. BMT “Sumber Ayu” akan mendapatkan masukan keuangan dari 3 (tiga) sumber dana, yaitu :
a. Dana dari Pendiri/pemrakarsa (merupakan modal awal) yang disetorkan
pada saat sebelum BMT didirikan.
b. Dana dari Anggota Penyimpan yang disetorkan sebagai dana
simpanan/tabungan.
c. Dana dari Anggota Peminjam, yang merupakan dana “Bagi hasil” dari
keuntungan usaha Anggota Peminjam.

4. BMT “Sumber Ayu” akan memenuhi kewajiban pembayarannya kepada 3 (tiga) pihak yaitu :
a. Pembayaran SHU (Sisa Hasil Usaha) kepada setiap Anggota
Pendiri/Pemrakarsa yang dibayarkan setiap awal tahun berikutnya
(maksimal 2 bulan setelah tutup buku tahun berjalan).
b. Pembayaran Bagi Hasil kepada para Anggota Peminjam, dibayarkan
setiap bulan.
c. Pembayaran pinjaman kepada Anggota Peminjam sesuai dengan permohonan
pinjaman Anggota dengan mempertimbangan aspek-aspek lain yang
berkaitan dengan kelayakan usaha.

5. Dengan demikian titik kritis dari mekanisme kerja BMT “Sumber Ayu’ ini terletak pada bagaimana menarik sebanyak mungkin ANGGOTA PENYIMPAN dan sebanyak mungkin memberikan dana pinjaman kepada ANGGOTA PEMINJAM (dalam hal ini adalah usaha mikro dan kecil di sekitar Indramayu).

Bab 2. Tata Cara Pendirian BMT “Sumber Ayu”

Tahapan pendirian BMT “Sumber Ayu”
Penjelasan skema di atas adalah sebagai berikut :

1. Pemrakarsa & pendamping menyiapkan diri (menginfaqkan waktu, pemikiran dan semangat) untuk menjadi motivator pendirian BMT. Pemrakarsa dan pendamping terlebih dahulu membaca bahan buku ini dengan sebaik-baiknya, sehingga diharapkan lebih teliti dan lebih memahami isi dan falsafah (visi, misi, tujuan usaha, dll) yang berada di belakang BMT “Sumber Ayu”.

2. Landasan pertimbangan untuk pemilihan calon-calon pendiri BMT “Sumber Ayu” :
a. Orang-orang yang mempunyai landasan niat untuk beribadah dan
persaudaraan Islamiyah (Ukhuwah Islamiyah).
b. Mempunyai semangat kebersamaan
c. Mempunyai semangat untuk membela kepentingan bersama masyarakat
kecil (pengusaha mikro) dan orang miskin setempat.
d. Mempunyai kepedulian sosial yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungan
e. Mempunyai semangat berbagi dengan sesama
f. Mempunyai semangat untuk terus belajar, baik ilmu agama maupun ilmu-
ilmu lain yang diperlukan dalam kehidupan.

3. Apabila telah terkumpul beberapa orang Pemrakarsa, maka langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi kepada pemrakarsa lain dan melakukan sosialisasi kepada calon pendiri BMT “Sumber Ayu”.

4. Tahap selanjutnya adalah pembentukan Panitia Penyiapan Pendirian BMT (P3B) “Sumber Ayu”.

5. Pengurus P3B “Sumber Ayu” terdiri dari : PENASEHAT dan PANITIA.

6. PENASEHAT dapat berjumlah 3 (tiga) atau 5 (lima) orang yang mempunyai pengaruh berdasarkan (menurut urutan penyandang) : “Nama, Ilmu, Dana, dan waktu”.

7. PANITIA dapat terdiri dari : 1 (satu) orang KETUA, 1 (satu) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Wakil Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara. Mereka dipilih berdasarkan pada : Memiliki waktu yang cukup, mempunyai Ilmu/ akal yang memadai, memiliki nama baik yang dapat dipercaya dan dapat diterima semua pihak, dan memiliki dana untuk pendanaan awal. Khusus untuk Bendahara, perlu ditunjuk orang yang benar-benar mendapat kepercayaan para pendiri, warga SMANiM’85 dan Masyarakat pada umumnya, belum/tidak memiliki catatan pribadi (rekam jejak) tercela dalam sejarah kehidupannya.

8. Tugas P3B “Sumber Ayu” adalah :
a. Memperluas dukungan; P3B “Sumber Ayu” dengan berbagai macam variasi
cara, bertugas memperluas dukungan dari berbagai pihak, membuat
daftar pihak-pihak yang akan disasar supaya memberi dukungan sebagai
pendiri, sehingga jumlahnya berkisar antara 20-30 orang.
b. Mengumpulkan modal awal; Diharapkan P3B dapat mengumpulkan modal
awal sebagai perangsang berapapun adanya dan segera menyimpan di
rekening Bank Syariah untuk keamanan.
c. Menggalang dana dari simpanan wajib (SIMWA), simpanan pokok
(SIMPOK), dan simpanan pokok khusus (SIMPOKSUS)dari para pendiri.

Modal awal ini sebaiknya dikumpulkan dari kegotong-royongan para
pendiri (SIMPOKSUS). Berdasarkan pengalaman, untuk daerah perkotaan
sekelas Indramayu, maka modal awal ini diharapkan terkumpul minimal
Rp.20-35 Juta. SIMPOKSUS setiap orang tidak perlu sama besarnya
antara satu pendiri dengan pendiri lainnya. SIMPOKSUS hanya
diperuntukkan bagi para pendiri (jadi sifatnya terbatas). Dengan
SIMPOKSUS, para pendiri akan mendapatkan paling tidak 2 (dua)
keuntungan, yaitu :

i. Dari segi materi, SIMPOKSUS akan mendapat prioritas atau penghargaan yang lebih dari Sisa Hasil Usaha (SHU), disamping SHU-SHU lainnya sesuai dengan keterlibatannya dalam usaha-usaha BMT (penyimpanan dan/atau peminjaman).

ii. Dari segi non-materi, para pendiri BMT akan tercatat sepanjang masa sebagai orang yang mulia, Insya Allah dicatat oleh para Malaikat sebagai pemula dalam berbuat baik (muhsinin), dan tentunya kita mengharap ridho Allah atas pahalanya di dunia dan di Akhirat.

d. Menggalang dukungan dana awal dari sumber lain, misalnya dari BAZIS, yayasan tertentu yang sejalan, aghniya (orang-orang yang mampu) tertentu yang sepaham dan tidak mengikat, dll.

e. Membuka rekening di Bank Syariah, P3B membuka rekening Bank Syariah terdekat yang ditandatangani oleh Bandahara dan Ketua, yang hanya bisa dicairkan bila ditandatangi bersama.
f. Mengadakan pertemuan dan membuat komitmen tertulis dari para pendiri beserta pernyataan besarnya modal awal yang akan diberikan.
g. Mengadakan rapat pembentukan BMT; rapat dihadiri oleh semua unsur yaitu pemrakarsa dan para pendiri (Selanjutnya disebut PENDIRI). Dalam rapat ini, agenda yang akan dibicarakan adalah mengenai pemantapan visi, misi, tujuan usaha, cara kerja, manfaat dan tata cara pembagian sisa hasil usaha kepada seluruh pendiri, sehingga semua calon pendiri menjadi jelas dan paham.

9. Rapat Pleno PENDIRI untuk menentukan Pengurus BMT “Sumber Ayu” yang terdiri dari : KETUA, Wakil KETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA dan ANGGOTA (bila diperlukan), jumlah personel dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan rapat PENDIRI. Persyaratan pengurus adalah :
a. Orang yang memiliki pengaruh
b. Dapat diterima oleh banyak pihak
c. Memiliki komitmen terhadap waktu
d. Memiliki ilmu yang memadai untuk berjalannya BMT
e. Sehat jasmani & rohani
f. Memiliki nama baik yang tidak tercela di masyarakat
g. Mempunyai kemampuan dari sisi keuangan/pendanaan (relatif).
h. Khusus untuk Bendahara, ditunjuk orang yang benar-benar dipercaya
oleh masyarakat (belum/tidak pernah tercatat mengalami hal-hal yang
tercela)

10. Pengurus BMT “Sumber Ayu” yang terbentuk, dikukuhkan oleh P3B “Sumber Ayu” melalui Surat Keputusan yang dilampiri Berita Acara hasil Rapat Pleno Pendiri, dan secara otomatis P3B “Sumber Ayu” berakhir masa jabatannya, dan digantikan secara definitif oleh Pengurus BMT “Sumber Ayu” terpilih.


11. Pengurus BMT “Sumber Ayu” terpilih segera mencari calon pengelola (manajemen) BMT yang sesuai kriteria sbb :
a. Pria/wanita, Usia maksimal 30 tahun.
b. Lulusan Minimal D3, lebih disukai S1.
c. Memiliki kemampuan intelektual yang memadai.
d. Kuat landasan iman dan akhlaknya.
e. Jujur, Amanah, Aktif & Dinamis.
f. Ikhlas, Sabar, istiqomah & berinisiatif tinggi.
g. Memiliki potensi untuk bekerja sama, berpotensi untuk berkembang dan
dikembangkan.
h. Mampu bekerja purna waktu (sepenuh waktu & sepenuh hati).
i. Bertempat tinggal di Indramayu.

12. Seluruh tenaga manajemen/pengelola BMT “Sumber Ayu” harus melalui proses seleksi yang dilakukan oleh Pengurus BMT “Sumber Ayu” dan disetujui oleh Pengurus melalui suatu keputusan yang diambil dalam suatu Rapat Pleno Pengurus BMT “Sumber Ayu”, mereka juga harus tunduk pada kebijakan/kekuasaan Pengurus dalam kaitannya dengan pengelolaan BMT secara baik dan benar. Jadi Pengelola BMT “Sumber Ayu” berstatus KARYAWAN.

13. Pengurus BMT “Sumber Ayu” selanjutnya segera mengirimkan pengelola BMT untuk mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh PINBUK dan diberikan kesempatan magang yang juga difasilitasi oleh PINBUK selama 2 minggu, sehingga mampu menjadi tenaga pengelola BMT yang profesional. Detail pelatihan yang disediakan oleh PINBUK akan dikirimkan kemudia oleh PINBUK Pusat, ancer-ancer biaya adalah Rp.1.200.000/orang/paket (3 hari), total paket pelatihan adalah 3 (tiga) paket.

14. Pengurus bersama-sama dengan Pengelola melaksanakan persiapan-persiapan sarana kantor dan ATK serta form/berkas administrasi yang diperlukan sesuai standar PINBUK.

15. Jika persiapan pendanaan telah siap, kepengurusan dan manajemen telah siap, sarana & prasarana telah siap, maka BMT “Sumber Ayu” SIAP BEROPERASI.

16. Pengurus bersama Pengelola BMT “Sumber Ayu” membuat Naskah Kerjasama Kemitraan dengan PINBUK, dan memproses sertifikat operasi BMT dari PINBUK Pusat. (lihat lapiran-lampiran :”Proposal implementasi aplikasi core banking...”

17. Jika BMT “Sumber Ayu” telah mencapai kekayaan/aset senilai Rp. 75.000.000,-, maka pengelola BMT segera memohon Badan Hukum Koperasi jasa Keuangan Syariah (KJKS) kepada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Indramayu.

Lokasi kantor BMT “Sumber Ayu”

Lokasi kantor BMT “Sumber Ayu” harus merupakan lokasi yang startegis, berdekatan dengan pusat perdagangan, misalnya pasar terdekat, dekat dengan sentra-sentra industri kecil dan rumah tangga, dll. Jadi secara singkat, lokasi harus memilih tempat yang dekat dengan kegiatan simpan pinjam. Lokasi bisa juga dekat dengan Masjid atau Musholla, karena BMT akan mengadakan pengajian rutin dan pertemuan bisnis rutin.

Pengelola BMT “Sumber Ayu”

Sebagaimana digambarkan pada alur tahapan pendirian BMT “Sumber Ayu” di atas, salah satu tugas Pengurus BMT “Sumber Ayu” adalah memilih pengelola/manajemen yang handal yang berada di sekitar lokasi BMT “Sumber Ayu” berada.
Pengelola merupakan posisi penting dalam menjalankan roda manajemen BMT “Sumber Ayu”. Pengelola yang menjalankan BMT “Sumber Ayu” merupakan pengelola yang telah melalui tahap seleksi ketat, transparan dan bebas KKN. Hal ini penting dilakukan, agar akuntabilitas pengelola dapat dilihat dan dipercaya oleh konsumen/masyarakat luas.

Jumlah personel Pengelola BMT “Sumber Ayu”

Pada tahap awal diperlukan paling sedikit 3 (tiga) orang pengelola BMT yang masing-masing bertanggung jawab untuk mewujudkan kerjasama manajemen yang rapih dan terpadu dengan pembagian tanggung jawab antara lain :
• Mengarahkan dan memobilisasi dana simpanan anggota, POKUSMA, para jamaah dan masyarakat sekelilingnya.
• Pembiayaan kegiatan usaha-usaha anggota, POKUSMA dan pembinaan pada keberhasilan usaha-usaha anggota dimaksud.
• Urusan umum termasuk pembukuan, penataan administrasi, kelembagaan, hubungan keluar/antar lembaga dan sumber daya manusia.
Salah seorang diantaranya bertindak sebagai pimpinan pengelola atau Manajer Umum. Semuanya bertanggung jawab pada keberhasilan pemasaran, baik dalam menggerakkan simpanan maupun untuk pembiayaan kegiatan usaha anggota.
Kerjasama saling bahu-membahu dari semua pengelola sangat diperlukan, namun batas-batas tanggungjawab masing-masing perlu sangat jelas. 

Struktur Organisasi BMT “Sumber Ayu”

Pengertian, posisi dan fungsi

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)

Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah rapat tahunan yang diikuti oleh pra pendiri dan anggota penuh BMT “Sumber Ayu” (Anggota yang telah menyetor uang SIMPOK dan SIMWA) yang berfungsi untuk :

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya umum dalam rangka pengembangan BMT “Sumber Ayu” sesuai dengan AD/ART yang berlaku.
2. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BMT “Sumber Ayu”.
3. Menerima atau menolak laporan perkembangan BMT “Sumber Ayu” dari Pengurus.
4. Merumuskan dan melaksanakan fungsi-fungsi lain yang belum diatur dalam RAT, maka akan akan diatur dalam ketentuan tambahan.

PENGURUS

Secara umum fungsi dan tugas PENGURUS adalah :
1. Menyusun kebijakan umum BMT yang telah dirumuskan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
2. Melakukan pengawasan operasional BMT “Sumber Ayu” dalam bentuk :
a. Persetujuan pembiayaan untuk suatu jumlah tertentu
b. Supervisi terhadap manajer (Pengelola) BMT “Sumber Ayu”
c. Memberikan rekomendasi produk-produk yang akan ditawarkan kepada POKUSMA.
3. Membentuk komite pembiayaan yang menetapkan plafon (pagu) pembiayaan secara bertingkat, misalnya :
a. Beserta Kepala Divisi Pembiayaan, berwenang menetapkan pembiayaan ≤ Rp.500.000,-
b. Beserta kepala Divisi Penggalangan Dana, berwenang menentukan pembiayaan antara Rp.500.000,- sampai Rp.1000.000,-
c. Beserta Manajer Umum, berwenang menentukan pembiayaan antara Rp.1.000.000 s/d Rp.2.500.000,-
d. Dst.

4. Melaporkan perkembangan BMT “Sumber Ayu” kepada apara anggita dalam Rapat Anggota Tahunan.

Kepengurusan BMT “Sumber Ayu” terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris , seorang Bendahara, beberapa orang Anggota. Fungsi dan tugas masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :

1. Ketua & Wakil Ketua :
a. Bertugas memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus
b. Memimpin rapat bulanan antara Pengurus dan Manajemen
c. Menilai kinerja bulanan dan kesehatan BMT “Sumber Ayu”
d. Melakukan pembinaan kepada manajemen
e. Ikut menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lain yang bertalian dengan penyelenggaraan keuangan BMT “Sumber Ayu”
f. Menjalakan tugas-tugas yang diamanatkan oleh anggota BMT sebagaimana tertuang dalam AD/ART BMT “Sumbar Ayu”.

2. Sekretaris :
a. Bertugas membuat dan memelihara Berita Acara yang asli dan lengkap dari Rapat Anggota dan Rapat Pengurus sebagai dokumen yang sah dan otentik.
b. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada Anggota sebelum rapat diadakan sesuai dengan ketentuan AD/ART.
c. Memberikan catatan-catatan keuangan BMT “Sumber Ayu” dari hasil laporan pengelola.
d. Memverifikasi dan memberikan saran kepada Ketua tentang berbagai situasi dan perkembangan ABM “Sumber Ayu”.

3. Bendahara :
a. Bertugas bersama manajer operasional memegang rekening bersama (counter sign) di Bank syariah terdekat.
b. Bertanggung jawab untuk mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi pengelolaan dana oleh pengelola.

PENGELOLA

Pengelola adalah pelaksana operasional harian BMT “Sumber Ayu”. Pengelola terdiri dari seorang Manajer, Kepala Divisi Pembiayaan, Kepala Divisi Administrasi & pembukuan, teller, dan Kepala Divisi Penggalangan Dana.

1. Manajer, bartugas :
a. Memimpin operasional BMT “Sumber Ayu” sesuai dengan tujuan dan kebijakan
umum yang digariskan oleh pengurus
b. Membuat rencana kerja tahunan, bulanan dan mingguan yang meliputi :
• Rencana pemasaran
• Rencana Pembiayaan
• Rencana Biaya operasional
• Rencana keuangan/pendanaan
c. Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum yang digariskan oleh
pengurus.
d. Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh stafnya.
e. Membina usaha anggota BMT “Sumber Ayu”
f. Membuat laporan-laporan : bulanan, tahunan.
g. Membuat laporan kesehatan BMT “Sumber Ayu”
h. Melakukan diskusi intensif dengan Pengurus tentang :
a. Laporan pembiayaan baru
b. Laporan perkembangan pembiayaan
c. Laporan keuangan, neraca, dan laba-rugi.
d. Laporan kesehatan BMT “Sumber Ayu”

2. Bagian Pembiayaan, bertugas :
a. Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada peminjam.
b. Menyusun rencana pembiayaan
c. Menerima berkas pengajuan pembiayaan
d. Melakukan analisis pembiayaan
e. Mengajukan berkas pembiayaan hasil analisis kepada komisi pembiayaan
f. Melakukan administrasi pembiayaan
g. Melakukan pembinaan anggota pembiayaan agar tidak macet
h. Membuat laporan perkembangan pembiayaan.

3. Bagian Administrasi dan Pembukuan, bertugas :
a. Menangani administrasi pembukuan
b. Mengerjakan jurnal dan buku besar
c. Menyusun neraca percobaan
d. Melakukan perhitungan bagi hasil/bunga simpanan
e. Menyusun laporan keuangan secara periodik

4. Bagian Teller/kasir, bertugas :
a. Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar (kasir)
b. Menerima/menghitung uang dan membuat bukti penerimaan
c. Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer
d. Melayani dan membayar pengambilan tabungan
e. Membuat buku kas harian
f. Setiap awal dan akhir jam kerja menghitung uang yang ada.

5. Bagian Penggalangan Dana, bertugas :
a. Melakukan kegiatan penggalangan tabungan anggota/ masyarakat
b. Menyusun rencana penggalangan tabungan
c. Merencanakan pengembangan produk tabungan
d. Melakukan analisis data tabungan
e. Melakukan pembinaan anggota penabung
f. Membuat laporan perkembangan tabungan
g. Mendiskusikan strategi penggalangan dana bersama manajer & pengurus

6. Bagian Pembinaan anggota, bertugas :
a. Memberikan pembinaan kepada anggota mengenai administrasi dan kualitas usaha anggota serta pengembangan skala usaha anggota.
b. Sebagai motivator usaha anggota
c. Membina sumber daya manusia anggota

Mitra Usaha BMT “Sumber Ayu”

Untuk memperluas jaringan kerja BMT “Sumber Ayu” dalam rangka menuju kemandirian dan memperbesar asetnya, maka Pengurus dan Manajemen dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, anatara lain :
A. PINBUK setempat (saat ini PINBUK Kabupaten Indramayu belum ada) atau PINBUK Pusat, beserta lembaga pendukungnya yaitu PINBUK MULTIARTHA KELOLA (PMK), yaitu lembaga konsultan yang memberikan pelayanan jasa manajemen BMT.
B. PT USSI PINBUK Prima Software yang menyediakan teknologi informasi untuk BMT
C. Pengusaha lokal dan tokoh masyarakat setempat, pemuka masyarakat terutama dalam penjaminan pengusaha kecil lokal.
D. Majelis ta’lim
E. Pesantren, masjid, musholla2.
F. Perangkat Desa/kecamatan/kabupaten
G. BUMN/BUMD di Indramayu
H. Kalangan Perbankan.
I. BAZIS, dll.

Penguatan Ruhiyah Pengelola/karyawan BMT “Sumber Ayu”

Penguatan Ruhiyah bagi pengelola BMT “Sumber Ayu” merupakan satu kesatuan yang utuh terhadap upaya pemantapan etos kerja dan ketahanan mental-spiritual dalam menjalankan bisnis ini. Penguatan ruhiyah dilakukan secara berkala dan teratur, dan kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian kinerja karyawan. Program penguatan ruhiyah dilakukan setiap pagi selama 30 menit, mulai pukul 07.30 wib, dengan materi antara lain :
1. Membaca dan menghayati Al-Fatihah, spiritual communication, PINBUK Press,2004.
2. Mempelajari dan mendalami lagi buku MMQ (Memahami dan mendalami Al-Qur’an) PINBUK Press, 2004.
3. Mempelajari secara bertahap buku Spiritual Communication, PINBUK Press,2005.
4. Melanjutkan dengan mengkaji secara bertahap buku “Mengkhuskkan Sholat”, PINBUK Press,2006.
5. Mempraktekkan buku Dzikir Sosial, PINBUK Press,2006.
6. Mengkaji al-Qur’an setiap pagi, minimal 3 ayat;
a. membenarkan bersama cara membacanya
b. membaca ayat beriring atau dengan rti dan terjemahannya
c. mendiskusikan isinya dapat dimulai misalnya dengan QS 55 (ar-
rahman), QS.56 (al-waaqi’ah), QS.57 (al-Hadiid), QS.69 (al-hasyr),
QS.67 (al-Mulk), dll. 
Tabel sistem, sumber & sebaran bagi hasil


Flowchart proses bisnis BMT “Sumber Ayu”





Disiapkan oleh : Adhe R. Saptadjie - Cileungsi BOGOR





Sekilas Mengenal Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

APA ITU LKM BMT?
LKM BMT adalah sebutan ringkas dari Baitul Maal wat Tamwil atau Balai-usaha Mandiri Terpadu, sebuah LembagaKeuangan Mikro (LKM) yang memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
- Kegiatan LKM BMT adalah mengembangkan usaha – usaha ekonomi produktifdengan mendorong kegiatan menabung dan membantu pembiayaan kegiatan usaha ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya. LKM BMT juga dapat berfungsi sosial dengan menggalang titipan dana sosial untuk kepentingan masyarakat, seperti dana zakat, infaq dan sodaqoh dan mendistribusikannya dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
APA CIRI UTAMA LKM BMT?
1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling bawah untuk anggota dan lingkungannya.
2. Bukan lembaga sosial tetapi dimanfaatkan untuk mengaktifkan penggunaan dana sumbangan sosial, zakat, infaq dan sadaqah bagi kesejahteraan orang banyak secara berkelanjutan.
3. Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan peran partisipasi dari masyarakat sekitar.
4. Milik bersama masyarakat setempat dari lingkungan LKM BMT itu sendiri, bukan miliki orang lain dari luar masyarakat itu.
5. LKM BMT mengadakan kajian rutin pendampingan usaha anggota secara berkala yang waktu dan tempatnya ditentukan (biasanya di balai RW/RT/desa, kantor LKM BMT, rumah anggota, masjid, dsb), biasanya diisi dengan perbincangan bisnis para nasabah LKM BMT, disamping pendampingan mental spiritualnya terutama motive berusaha.
6. Manajemen LKM BMT adalah professional : - Manajer minimal D3, dilatih pertama kali 2 minggu oleh PINBUK - Administrasi pembukuan dan prosedur ditata dengan -system manajemen keuangan yang rapih dan ilmiah - Aktif “menjemput bola” beranjangsana dan berprakarsa.
MENGAPA HARUS MENDIRIKAN & MENGEMBANGKAN LKM BMT?
1. Pembangunan nasional harus dipercepat
2. Lebih dari 92 % dari struktur pengusaha nasional kita adalah usaha mikro (kecil bawah) yang salah satu faktor kesulitan mereka adalah masalah permodalan, sementara mereka kurang mengenal Bank atau Lembaga Keuangan dan atau sulit mengaksesnya.
3. Bank segan “mencapai” mereka, karena biaya Bank (over head cost), “terlalu mahal” untuk pembiayaan kecil – kecil dan banyak jumlahnya
4. Sebagian besar penduduk golongan ekonomi lemah dan tertinggal, terjerat rentenir dengan bunga tinggi dengan prosedur yang gampang dan sederhana
APAKAH KELAYAKAN PENDIRIAN LKM BMT?
LKM BMT layak berdiri bila memenuhi kriteria :
A. Ada kemauan maju dan prakarsa masyarakat
B. Ada praktek rentenir atau lintah darat
C. Ada potensi usaha kecil yang dapat dikembangkan
D. Dari rancangan keuangan di ketahui ; Adanya modal pendiri, Dana yang disiapkan menutup biaya operasional 3 bulan, Ada sejumlah tokoh yang merasa memiliki dan bertanggung jawab
BERAPA MODAL AWAL PENDIRIAN LKM BMT?
LKM BMT didirikan dengan modal awal sebesar 50 juta rupiah atau lebih. Namun jika terdapat kesulitan dalam mengumpulkan modal awal, dapat dimulai dengan modal 20 juta rupiah
DARI MANA DIPEROLEH MODAL AWAL LKM BMT?
Modal awal LKM BMT berasal dari beberapa tokoh masyarakat setempat, yayasan, kas kelompok swadaya masyarakat, dana masjid, atau BAZIS setempat. Namun sejak awal anggota pendiri LKM BMT/ harus terdiri antara 20 – 44 yang mereka secara riil memberikan peran partisipasinya sebagai pendiri dan menyerahkan uang Simpanan Pokok Khusus yang besarnya tidak mesti sama antar orang per orangnya
BERAPA JUMLAH ANGGOTA PENDIRI?
Pembatasan jumlah 20 – 44 anggota pendiri, diperlukan agar LKM BMT menjadi milik masyarakat setempat dan berkembang dengan berkelanjutan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil bawah dan kecil. Diperlukan sejumlah anggota inti yang layak, tidak terlalu sedikit sehingga LKM BMT tidak dimiliki sekelompok kecil orang saja dan juga tidak terlalu banyak, sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan
APA BADAN HUKUM LKM BMT?
LKM BMT dapat didirikan dalam bentuk KSM atau Koperasi
A. KSM :
Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapatkan sertifikasi kemitraan dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)
B. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Simpan Pinjam, memerlukan anggota pendiri minimal 20 orang
BAGAIMANA TAHAP PENDIRIAN LKM BMT?
A. Pemrakarsa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian LKM BMT (P3B) di lokasi komunitas tertentu :Desa, Kelurahan, Kecamatan, Pasar, Kawasan Transmigrasi, Pesisir, Lingkungan Perusahaan, Pesantren atau lainnya
B. P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp 50 juta atau minimal Rp 20 juta untuk segera memulai langkah operasional. Modal ini dapat berasal dari perorangan, lembaga, yayasan, BAZIS, Pemda atau sumber lainnya
C. Atau langsung menarik pemodal – pemodal sendiri dari sekitar 20 – 40 orang di kawasan itu untuk mendapatkan dana urunan hingga mencapai 20 – 50 juta (Simpanan Pokok Khusus atau Saham yang nantinya akan diberikan kompensasi pembagian SHU setiap akhir tahun)
D. Jika calon pemodal telah ada maka dipilih calon pengurus yang ramping (3 – 5 orang) yang akan mewakili pendiri dalam mengarahkan kebijakan LKM BMT
E. Merekrut calon pengelola dan mengikutkan pelatihan serta magang dengan menghubungi PINBUK
F. Melaksanakan persiapan sarana kantor dan perangkat administrasi atau form – form yang diperlukan
G. Menjalankan operasional bisnis LKM BMT
BAGAIMANA PROSPEK LKM BMT?
Dari kiprah yang berusaha tumbuh dari bawah, tampak jelas peran LKM BMT dalam membangun ekonomi masyarakat. Secara ringkas tujuan dan dampak positif yang ditimbulkan antara lain :
1. Menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan sifat mudah, murah dan bersih
2. Memperbaiki modal, artinya identik dengan upaya peningkatan taraf hidup
3. Tempat berlatih manajemen ekonomi di masyarakat bawah
4. Menjadi perantara antara pemodal dan penabung dengan pengusaha mikro
5. Sangat mudah didirikan karena tanpa modal besar, peralatan dan kantor mewah
6. Sudah ada contoh Best Practices, saat ini telah berkembang sekitar 3000 LKM BMT di seluruh Indonesia, dengan aset mulai dari puluhan juta hingga puluhan milyar dan telah membantu permodalan dan pendampingan kepada ratusan ribu usaha mikro
KHOTIMAH
Semuanya memang harus peduli, semuanya harus ikhlas. Modal tenaga dan keahlian kita rajut sebagai mozaik utuh. Dengan dibalut doa insya Allah kita gugah kebersamaan. Yang selama ini barangkali hanya melangkah sendiri – sendiri, kita padukan sebuah kekuatan yang menggelegak, yang getarnya harus terasa di setiap lapisan masyarakat.
Adhe R. Saptadjie-Cileungsi Bogor (disadur langsung dari Buku : terbitan Pinbuk Press ; Prof M Amin Aziz )

Bangkit Bersama dan Berbagi


Bismillahirohmanirrohim......,

Semangat mengeratkan tali silaturahmi dan meneguhkan persaudaraan antar sesama Alumni SMANiM'85 adalah energi yang tidak pernah habis membakar motivasi kita untuk terus mewujudkan kebersamaan itu.

Ketika pertemuan pertama dalam mempersiapkan reuni perak tanggal 25 Desember 2009, di Indramayu, tepatnya di kediaman saudari kita Lia Eliyana (yang kemudian tempat tersebut menjadi sekretariat panitia reuni perak 2010) tercetus pemikiran untuk membuat suatu kegiatan pasca reuni yang menarik minat alumni untuk kembali berkumpul, berkarya dan berbagi dalam semangat kekeluargaan, mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki alumni SMANiM85 dengan tetap memperhatikan kepentingan masing-masing dan kepentingan masyarakat sekitar.

Dalam pertemuan tersebut, semua hadirin sepakat bahwa memang kita perlu berbuat sesuatu. Ide-ide brilian bermunculan, berbagai usulan kreatif ditampung, kemudian akhirnya diendapkan dan dianalisa.

Diskusi panjang, tajam dan cerdas telah dilakukan secara simultan, baik di Jabotabek maupun di Indramayu.

Setiap usulan dan pendapat kita pelajari satu per satu, dan ternyata kita menemukan satu "titik" yang merupakan muara ide-ide kreatif tersebut, dan titik itu adalah bahwa kita perlu membuat suatu usaha yang profit oriented, dapat membantu anggota SMANiM85 dan keluarganya yang sedang mempunyai masalah keuangan, membantu pemberdayaan anggota SMANiM85 agar dapat meningkatkan taraf kehidupannya, membantu sebanyak mungkin masyarakat Indramayu dan sekitarnya dalam hal pembiayaan usaha mikro dan kecil agar usahanya meningkat dan maju, serta merupakan ladang amal ibadah yang barokah.

Adalah saudara kita Utuy (Yanyan Tuyani) yang mencetuskan kepada saya, apakah mendirikan BMT (Baitul Mal wat Tamwil) adalah salah satu alternatif usaha yang sesuai dengan aspirasi dari "titik" muara ide itu ? spotan saya menjawab, mungkin ! dan saya akan pelajari.

Diskusi panjang, tajam dan cerdas kembali dilakukan di Jabotabek maupun di Indramayu. Bersama dengan M. Eka Suyasa dan Wibisana Toersetiyadi, saya memelihara semangat mewujudkan cita-cita dan amanat untuk menelusuri kemungkinan BMT dijalankan sebagai alternatif usaha.

Akhirnya, dengan segala do'a, dorongan semangat, bantuan moriel & materil yang diberikan semua pihak kepada kami berempat (Utuy, Eka, Wibi & saya), maka pada tanggal 30 Mei 2010 dini hari, bertepatan dengan rapat persiapan reuni perak ke-7 di rumah Chaerul Anam, kita telah lakukan sosialisasi awal dan terbatas mengenai BMT ini.

BMT yang kita gagas kita beri nama : SUMBER AYU, yang merupakan singkatan dari SUMbangan BERsama Alumni smanim85 indramaYU

BMT Sumber Ayu telah terbentuk, mari kita satukan langkah, rapatkan barisan, sumbangkan ilmu untuk kemajuan bersama. Semoga menjadi bagian dari rahmatan lil 'alamin.

Semangat Alumni SMANiM85 adalah semangat untuk "bangkit bersama dan berbagi". Semoga barokah dan bermanfaat, amin. (Adhe R. Saptadjie-Cileungsi Bogor)